DIALOG BERITA, Tanjung Jabung Barat — Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, menghadapi tantangan serius. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas di kabupaten ini hanya mencapai 8,32 tahun.
Angka tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata penduduk Tanjab Barat hanya mengenyam pendidikan hingga kelas VIII atau kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tertinggal di Semua Level
- RLS Tanjab Barat tidak hanya berada di bawah standar nasional, tetapi juga tertinggal secara regional:
- Di bawah rata-rata nasional: RLS nasional tahun 2024 tercatat 8,85 tahun.
- Tertinggal dari Provinsi Jambi: RLS provinsi mencapai 8,9 tahun.
- Peringkat rendah di provinsi: Dari 11 kabupaten/kota di Jambi, Tanjab Barat berada di posisi ke-9, hanya sedikit di atas Tanjung Jabung Timur (7,7 tahun).
- Jauh dari Kota Jambi: Kota Jambi memimpin dengan RLS tertinggi, yaitu 11,51 tahun.
Daya Saing SDM Terancam
Aktivis pendidikan dan ekonomi menilai rendahnya RLS sebagai ancaman serius terhadap daya saing tenaga kerja lokal.
“RLS 8,32 tahun berarti daya saing SDM Tanjab Barat di pasar kerja regional sangat lemah. Lulusan SMP akan kesulitan bersaing dengan lulusan SMA atau perguruan tinggi,” ujar M. Rafi, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Tanjung Jabung Barat.
Rendahnya kualitas SDM juga dikhawatirkan akan menghambat masuknya investasi yang membutuhkan tenaga kerja terampil. Kabupaten berisiko hanya menarik investasi padat karya dengan upah rendah, sehingga pertumbuhan ekonomi berkualitas sulit tercapai.
Perbaikan Terlalu Lambat
Meski RLS Tanjab Barat naik tipis 0,01 tahun (0,12%) dari tahun sebelumnya (8,31 tahun), laju perbaikannya dinilai terlalu lambat untuk mengejar ketertinggalan signifikan dari daerah lain.
Pemerintah daerah didorong untuk segera memperkuat program pendidikan dasar dan menengah, serta membuka akses lebih luas ke jenjang pendidikan tinggi. Tanpa langkah strategis, ketimpangan SDM akan terus melebar dan memperlemah posisi Tanjab Barat dalam peta pembangunan regional. (Eka Rizki Rohman)