DIALOG BERITA, Jakarta – Wakil ketua umum DPP KNPI Saiful Chaniago menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Ketum PSSI Erick Thohir dan terkhususnya kepada Patrick Kluivert pelatih Timnas Indonesia yang telah optimal berjuang menghantarkan timnas Indonesia pada puncak kualifikasi piala dunia 2026, walaupun pada akhirnya gagal melaju ke ajang bergengsi piala dunia 2026 nanti.
“Kami menilai Ketum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Patrick Kluivert telah menjalankan kewajibannya dengan sangat optimal dalam mengelola timnas Indonesia pada ajang kualifikasi piala dunia 2026, tentunya menang ataupun kalah merupakan sesuatu yang relatif pada apapun pertandingan., “ungkapnya saat bertemu awak media(26/10)
“Dengan demikian, maka gagalnya timnas Indonesia ke ajang pertandingan piala dunia 2026 sebagai ketidakberuntungan saja, artinya kesalahan bukan berada pada timnas dan pelatih” jelas pemimpin pemuda Indonesia saiful chaniago.
Ketum Pasukan Pro Bowo (PASPROBO) Saiful Chaniago menyarankan ketum PSSI Erick Thohir agar kedepan sebaiknya lebih mengutamakan pelatih pribumi alias pelatih yang berasal dari Indonesia. Menurutnya, Indonesia tidak boleh terjebak dengan sejarah masa penjajahan Belanda yang mengatasnamakan nama Belanda yakni Dutch East Indies pada piala dunia tahun 1938 di Prancis. Saat ini Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan mandiri, artinya Indonesia harus memastikan nilai kemandiriannya secara total dalam apapun kepentingan internasional, termasuk pertandingan sepakbola, harapnya.
“Sangat banyak pemain terbaik nasional Indonesia yang saat ini telah berada pada posisi sebagai pembina dan pengamat persepakbolaan Indonesia, maka’ sebaiknya pelatih Timnas Indonesia diakomodir dari para alumni para pemain Timnas Indonesia yang telah fokus pada pembinaan itu, nah’ menurut kami salah satunya adalah Indra Sjafri yang memiliki banyak prestasi dalam melatih Timnas Junior yang notabenenya telah mendapatkan banyak prestasi terbaik” saran Saiful Chaniago.
Saiful Chaniago berharap Timnas Indonesia kedepannya bisa lebih baik dengan kemandiriannya secara total dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia alias tanpa intervensi bangsa lain. Oleh karenanya, Chaniago mendorong agar PSSI melakukan evaluasi secara total dan mengkaji secara optimal berdasarkan kepentingan kebangsaan yang senantiasa bertumpu pada rasa nasionalisme Indonesia secara baik dan benar, sehingga keberadaan timnas Indonesia dalam apapun laga internasional memiliki nilai yang utuh sebagai bangsa dan negara Indonesia, tutupnya. (Nanang jkt)
