DIALOG BERITA – Parasnya memang cantik, kulit putih, tubuhnya langsing nyaris sempurna. Tetapi bukan itu yang menjadi kelebihan gadis kelahiran 26 Desember 1992 ini bisa menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Banjar Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Kecerdasan dan kedekatannya dengan masyarakat setempat yang membuatnya memenangi kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tahun 2022 silam. “Sebenarnya saya tidak punya cita-cita menjadi Kepala Desa, Pak” ujarnya kepada Wartawan Dialog Berita saat wawancara khusus di ruang kerjanya, beberapa waktu yang lalu.
Awal kisah Feby Anazmi menjadi Kepala Desa diawali dari aktivitasnya bergelut memperjuangkan hak-hak rakyat di luar desa dan kecamatannya. Dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) tahun 2021. Pospera adalah sebuah organisasi nirlaba (LSM) yang bergerak mengadvokasi rakyat tertindas. Mereka memperjuangkan masyarakat untuk mendapatkan tanahnya kembali yang dirampas oleh PT.SPR di Kecamatan Sei Kepayang, jauh dari wilayah desa tempat tinggalnya sendiri.
Puteri kedua dari pasangan Ibu Armita Harahap dan Bapak Sutrisno ini kerap kali ikut aksi unjuk rasa bersama warga yang memperjuangkan haknya di Kantor DPRD Asahan dan Kantor Bupati di Kisaran. Suara lembutnya tiba-tiba bisa menjadi “garang” bila meneriakkan perjuangan rakyat. Bahkan turun ke jalan pun sudah sering dilakukannya ketika memprotes kondisi jalan provinsi yang rusak parah dari Air Joman menuju ke Silo Laut.
Kepedulian Feby memperjuangkan kaum marginal dan masyarakat tertindas sudah dipupuk sejak dia menjadi aktivis PMII saat kuliah S1 di STIMIK Medan. Jabatannya pada saat itu adalah Sekretaris Korps Puteri PMII. Kemudian Dia melanjutkan S2 nya atas Beasiswa Kemenpora RI di Universitas Sumatera Utara (USU) dalam program studi Perencanaan Wilayah dan Pembangunan Desa. Ia menamatkan Ssarjana S1 pada tahun 2016 sedangkan S2-nya pada tahun 2020. Maka tatkala gadis penyandang dua gelar ini dilantik pada Tanggal 7 Nopember 2022 sebagai Kepala Desa, dia bisa dengan mudah memenuhi janji kampanyenya untuk mendatangkan Profesor ke desanya dalam rangka memberikan advice tentang pembangunan. Maklum, karena banyak dosen ahli dalam bidang Pembangunan desa di almamaternya yang bersedia turun ke desanya.
Dua tahun setelah tamat kuliah adalah tahun-tahun tersulit yang dihadapi gadis berzodiak Capricortn ini yaitu ketika Pandemi Covid tahun 2020 dan 2021 melanda Indonesia termasuk di desanya. Aktifitasnya terbatas, selama itu pula dia memberikan les gratis kepada anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Makanya dorongan untuk ikut menjadi kepala desa awalnya dari usulan warga setempat yang meliputi 9 Dusun di Desa Banjar. Feby menerima tantangan dari warganya dan ikut pemilihan kepala desa bersama 4 kandidat lainnya, dan dia memenangkan kontestasi tersebut.
Setelah menjabat, sangat banyak gebrakan yang dilakukannya di Desa Banjar. Program mendesak menurut Feby adalah menjadikan Desa tempat kelahirannya bebas banjir. Jalan antar dusun bisa dilalui dengan lancar oleh warganya. Gerakan bersih-bersih desa, membangun bersama warga benar-benar diimplentasikannya dalam bentuk Gotongroyong. Semua sector yang dulunya berantakan, perlahan-lahan mulai dibenahinya. Tagline Terus Bergerak Menuju Desa Banjar PATEN (Produktif, Amanah, Transparan, Energik, No Pungli) menjadi trade mark dirinya.
Sermua janji kampanyenya direalisasikan satu persatu. Bahkan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang dulunya berupa usaha fotocopy dan ATK dia bubarkan, karena tidak menguntungkan bagi keuangan desa. Modal ratusan juta, keuntungan pertahun hanya Rp.500.000 menurut Feby bukanlah usaha yang prosfektif. Makanya bersama BPD dan seluruh staf di Kantor Desa mereka merumuskan unit-unit usaha apa saja yang bisa memberikan keuntungan bagi keuangan desa. Akhirnya terbentuk 2 unit usaha, yaitu Pengolahan Air Bersih dan Hidroponik. Kata Feby dengan Modal hanya Rp.30 juta bisa memberikan kontribusi tahunan ke kas desa sebesar Rp.10 juta. Sedangkan biaya modal, dan opersional serta gaji karyawan BumDes sudah terbayarkan.
Janji kampanye paling dibanggakan oleh Feby adalah soal pelayanan administrasi kependudukan bagi warganya, yaitu memberika KTP gratis dan KK gratis serta semua urusan surat menyurat tidak memakai uang suap atau pelican. Selain gratis, Ibu Kades yang masih single ini langsung mengantarkannya ke rumah-rumah warga desanya. Sebuah pelayanan yang sangat langka terjadi di Kabupaten Asahan.
Dia memposting KTP Gratis di akun facebooknya bernama Feby Polymorpa mengatakan “Untuk orang-orang yang dulu bilang Mimpilah Bisa buat KTP gratis di desa, sini main-main ke Kantor Desa Banjar, Saya siap melayani Anda” ujarnya.
Banyak kisah yang bisa dikulik dari Ibu Kepala Desa yang energik ini. Tidak tanggung-tanggung supporting system pendukung kontribusi pembangunan di desa nya. Sekelas Menkopolhukam, Prof.DR. Mahfud MD bersedia mampir ke desanya. Bahkan kerja sama dengan beberapa universitas pun sudah dijajakinya.
Paling anyar adalah kerja sama dengan Universitas Asahan (UNA) Fakultas Pertanian untuk mengembalikan kejayaan Desa Banjar sebagai penghasil Gula dari pohon Aren. Kerja sama tersebut diwujudkan dengan rencana pembudidayaan pohon aren sehingga kelak akan menjadi desa Agro Wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Ketika ditanya apa sebenarnya Motto hidupnya, dia terdiam. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya, tetapi sorot matanya memancarkan semangat perjuangan. Setelah dibantu dengan beberapa kalimat dan frasa, Ibu Kades mengakui bahwa benar dirinya memimpikan masyarakat yang sejahterah. Bahkan kesejahteraan itu bukan hanya di desanya saja, akan tetapi untuk seluruh rakyat Asahan. Makanya dia bermimpi kelak di masa yang akan datang dirinya abisa diberi amanah dan memikul tanggung jawab yang lebih luas, untuk berjuang mensejahterahkan masyarakat Asahan. (EP)











